Pengemasan yang Tepat untuk Ekspor Barang ke China agar Tidak Rusak di Perjalanan
Pengemasan bukan hanya soal membungkus barang agar rapi, tapi juga merupakan tahap krusial dalam pengiriman internasional. Terutama saat mengekspor barang ke China, di mana paket harus melalui proses panjang: mulai dari pengangkutan, transit, bongkar muat, hingga pemeriksaan bea cukai. Kesalahan dalam pengemasan bisa berujung pada kerusakan barang, klaim asuransi yang sulit, hingga kerugian besar. Untuk itu, Anda perlu memahami standar dan teknik pengemasan ekspor yang benar agar barang sampai ke China dalam kondisi sempurna.
1. Pilih Material Kemasan yang Kuat
Gunakan bahan kemasan yang kokoh sesuai dengan jenis barang:
-
Kardus lapis ganda (double wall corrugated box) untuk barang biasa
-
Peti kayu untuk barang berat atau bernilai tinggi
-
Box plastik untuk barang yang sensitif terhadap air
Hindari penggunaan kardus tipis, bekas, atau lembek karena rentan sobek saat tertimpa atau terguncang.
2. Gunakan Lapisan Pelindung Internal
Di dalam kemasan, berikan pelindung tambahan untuk menyerap guncangan dan mencegah gesekan:
-
Bubble wrap untuk barang rapuh atau elektronik
-
Styrofoam padat untuk mengisi celah kosong
-
Plastik wrapping untuk mencegah kelembaban
-
Packing peanut atau shredded paper sebagai pelengkap perlindungan
Pastikan barang tidak bergerak bebas di dalam kotak.
3. Label Kemasan Secara Jelas dan Lengkap
Setiap paket harus diberi label yang jelas, mudah dibaca, dan tahan air, antara lain:
-
Nama & alamat lengkap penerima di China
-
Nomor kontak aktif
-
Deskripsi isi barang
-
Label peringatan (misal: Fragile, This Side Up, Heavy, Keep Dry)
-
Nomor resi atau kode tracking
Jika memungkinkan, sertakan label dalam bahasa Inggris dan Mandarin agar memudahkan proses logistik di China.
4. Pertimbangkan Cuaca dan Iklim
Barang yang dikirim ke China bisa menempuh perjalanan laut selama berminggu-minggu, dengan potensi terkena suhu lembab atau perubahan cuaca ekstrem. Untuk itu:
-
Bungkus barang sensitif dengan plastik kedap udara
-
Gunakan silica gel untuk menyerap kelembapan
-
Hindari bahan mudah meleleh atau mudah berkarat tanpa perlindungan ekstra
5. Jangan Satukan Barang Berbeda dalam Satu Paket
Mencampur barang keras dengan barang rapuh dalam satu paket tanpa sekat bisa menyebabkan kerusakan.
Pisahkan tiap jenis barang dalam kompartemen atau kotak kecil sendiri, lalu masukkan ke dalam kemasan utama.
6. Segel Paket dengan Rapi dan Kuat
Gunakan lakban khusus packing (berperekat kuat dan tahan air). Segel seluruh sisi kardus dan perkuat bagian bawah serta atas.
Hindari menggunakan tali rafia atau lem perekat biasa karena mudah putus dan tidak tahan banting.
7. Gunakan Palet untuk Pengiriman Skala Besar
Jika Anda mengirim barang dalam jumlah banyak, susun kotak di atas palet kayu atau plastik dan bungkus dengan stretch film. Ini membuat proses pemindahan lebih aman dan meminimalkan benturan antar paket.
8. Asuransikan Barang Bernilai Tinggi
Meskipun kemasan Anda sudah maksimal, risiko tetap ada. Maka dari itu, untuk barang bernilai tinggi atau barang custom, sangat disarankan untuk menambahkan asuransi pengiriman. Ini akan melindungi Anda dari kerugian jika terjadi kerusakan atau kehilangan.
Penutup
Pengemasan yang tepat adalah investasi penting dalam proses ekspor barang ke China. Dengan memilih bahan kemasan yang kuat, perlindungan internal yang maksimal, serta pelabelan yang jelas, Anda bisa meminimalkan risiko kerusakan selama pengiriman. Barang yang aman dan utuh saat sampai di tujuan akan meningkatkan kepercayaan pelanggan, mempercepat proses bea cukai, dan memperlancar bisnis Anda di pasar internasional.
Komentar
Posting Komentar